Mahakarya Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Taman Nasional ini biasa disebut juga dengan Kepulauan Wakatobi memiliki wilayah yang mencangkup 4 pulau dan beberapa pulau kecil lain disekitarnya. Taman Nasional ini merupakan salah satu dari 50 taman nasional laut yang terluas di Indonesia. Terumbu karang dan ikan termasuk sumberdaya penting yang menjadi fokus pengelolaan Taman Nasional Wakatobi. 

Ekosistem terumbu karang dinilai sebagai ekosistem laut pantai yang sangat produktif yang dapat ditemui di perairan tropis. Secara ekologis terumbu karang memegang peranan penting sebagai habitat komunitas ikan karang yang menjadi target tangkapan nelayan. Masyarakat nelayan dalam kawasan Taman Nasional ini telah menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sumberdaya ini sejak dahulu kala.
Berdasarkan hasil survey oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam, Dept. Kehutanan dan WWF tahun 1989 serta voluntir dari Operation Wallacea dan Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) menunjukan bahwa Kepulauan Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang sangat melimpah, baik jenis maupun keunikannya serta panorama bawah laut yang menakjubkan.  

Di Taman Nasional Wakatobi ini terdapat panorama keindahan alam bawah laut seperti Gugusan terumbu karang dapat dijumpai sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik di sepanjang 600 km garis pantai. Di samping keindahan yang disajikan oleh beraneka ragam terumbu karang di dasar laut. Sebagai tambahan dari rangkaian terumbu karang yang spektakuler, terdapat belasan lokasi menyelam yang mudah dijangkau yang memiliki kehidupan bawah laut yang sangat beragam, penuh warna dan luar biasa.
Tempat tempat menarik di Taman Nasional Wakatobi:
  1. Pulau Wangi wangi
    • Karang Kapota
    • Pantai Sousu
    • Pantai Patuno (Mata Air Seratus)
  2. Pulau Kaledupa
    • Pulau Hoga
    • Pulau Sombano
  3. Pulau Tomia
    • Pulau Tolandona [Onemobaa]
    • Pantai Letimu
    • Pantai Huntete
  4. Pulau Binongko
    • Pantai Mbara-mbara
    • Pantai Pasir Putih
    • Pantai Palahidu
    • Pantai Haso
Taman Nasional Wakatobi diberkati dengan rangkaian terumbu karang terbaik dan paling sehat saat ini, dimana kita dapat mulai menyelam hanya 20 meter dari dive center maka Wakatobi sering dianggap sebagai kapal dengan pantai terbangun di sampingnya. tidak sampai disitu saja, perairan Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus).

Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang unik dan khas perairan tropis.

Untuk mencapai Taman Nasional ini, dari arah Kendari (Ibukota Provinsi Sumatera Tenggara) ada beberapa alternatif untuk menuju Taman Nasional Wakatobi, pertama dari Pelabuhan Kendari menuju Bau-bau dengan menggunakan speedboat, dari Bau-bau diteruskan dengan menggunakan perahu kayu menuju Wanci (Pulau Wangi wangi). kedua, dari Pelabuhan Kendari langsung menuju Wanci dengan menggunakan kapal kayu yang berangkat 3 kali seminggu. jarak tempuh antara Pelabuhan Kendari dan Wanci sekitar 10 jam dengan menggunakan perahu kayu. Atau Kalau dari Surabaya, Jakarta, atau kota-kota lain, bisa menggunakan jalur udara untuk langsung menuju Bau-bau (Pulau Buton). kemudian dilanjutkan ke Wanci di Pulau Wangi-wangi, yang merupakan Pintu Masuk ke Taman Nasional Wakatobi. (teks: berbagai sumber - Foto: devianart, Flickr)

Kepulauan, Pulau, Taman Nasional Wakatobi
Kepulauan, Pulau, Taman Nasional Wakatobi
Kepulauan, Pulau, Taman Nasional WakatobiKepulauan, Pulau, Taman Nasional Wakatobi
Kepulauan, Pulau, Taman Nasional Wakatobi

0 Response to "Mahakarya Taman Nasional Wakatobi"

Posting Komentar

wdcfawqafwef